Ketika maha amarah menjelma
Menjadi sebuah kebenaran tak terbantah
Tinggallah berharap pada
Moncong moncong mesiu
Sebagai sang dewa penyelamat
Melibas atau terlibas!
Memburu atau diburu!
Membunuh atau dibunuh!!!
Tak ada lagi nurani di sini
Ia telah luluh lantak
Bersama letusan peluru
Dan terkubur dalam bunker-bunker
Di perut bumi
Tak ada lagi nilai kemanusian
Ia telah tergadai oleh ambisi kerakusan
Hanya kepada perang
Senandung ini kami lantunkan
Janganlah meredam sebelum
Kemenangan suci di tangan
Hanya kepada perang
Nasib ini kami gantungkan
Berharap kejayaan ‘kan datang
Ketika fajar menjelang
Hanya untuk perang
Keringat dan darah ini mengering
Terbakar legamnya problematika dendam
Tak berkesudahan
Hanya untuk perang
Kami wariskan suram berkepanjangan
Buat anak cucu negeri……
20 Maret 06
23.58 WIB
[0kNum]
Senandung Pilu untuk Perang
Posted by Aries Munandar
Blog Updated at: 9:44 PM